LAPORA BACAAN
KONSEP, TUJUAN DAN PERAN GURU DALAM STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS
AKTIF SISWA
A.
KONSEP
PBAS
Ceorang siswa bertanya berulang-ulang kepada guru yang telah
menyampaikan materi. Apakah itu sudah dapat dikatakan pembelajaran aktif siswa?
Belum tentu, karena aspek afektif dan psikomotor belum dapat diukur dalam
ilustrasi tersebut hanya aspek kognitif saja. Sehingga pembelajaran tersebut
belum dapat dikatakan optimal.
Sesuai dengan pandangan PBAS dimana suatu pendekatan pembelajaran
dalam menekankan kepada aktivitas siswa secara optimal untuk memperoleh hasil
belajar perpaduan antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara
seimbang.
B.
TUJUAN
PBAS
Dengan uraian diatas tersebut maka PBAS sebagai salah satu bentuk
inovasi dalam memperbaiki kualitas proses belajar mengajar bertujuan untuk
membant peserta didik agar bisa belajar mandiri dan kreatif, sehingga ia dapat
memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat menunjang
terbentuknya kepribadian yang mandiri. Dengan kemampuan itu diharapkan lulusan
menjadi anggota masyarakat yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang
dicita citakan.
C.
PERAN
GURU DALAM IMPLEMENTASI PBAS
Kekeliruan yang kerap muncul dalam adalah adanya anggapan bahwa
dengan PBAS peran guru semakin kurang. Anggapan semacam ini tentu saja tidak
tepat sebab walaupun PBAS didesain untuk meningkatkan aktivitas siswa, tidak
berarti kurangnya peran dan tanggung jawab guru. Baik guru maupun siswa
sama-sama harus berperan secara penuh, oleh karena peran mereka sama-sam
sebagai subjek belajar. Adapun yang membedakannya hanya terletak pada tugas apa
yang harus dilakukannya. Misalnya, ketika siswa melaksanakan diskusi kelompok
atau mengerjakan tugas, tidak berarti guru hanya diam dan dan duduk melakukan kontrol
dan memberi bantuan kepada siswa yang memerlukannya.
PENERAPAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PBAS
A.
PENERAPAN
PBAS DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Setelah memahami konsep dalam kegiatan Belajar 1, selanjutnya dalam
Kegiatan Belajar ini Anda akan mencoba untuk dapat memahami penerapan PBAS
dalam proses pembelajaran.Seringkali dalam kegiatan belajar mengajar PBAS
diwujudkan dalam berbagai kegiatan, seperti mendengarkan, berdiskusi,
memproduksi sesuatu, menyusun Laporan, memecahkan masalalı dan lain sebagainya.
Keaktifan siswa itu ada secara langsung dapat diamati, seperti mengerjakan
tugas, berdiskusi, mengumpulkan data dan lain sebagainya; akan tetapi juga ada
yang tidak bisa diamati, seperti kegiatan mendengarkan dan menyimak. Kadar PBAS
tidak hanya ditentukan oleh aktivitas fak semata akan tetapi juga ditentukan
oleh aktivitas non fisik seperti mental, intelektual, dan emosional Oleh sebab
itu, sebetulnya aktif dan tidak aktifnya siswa dalam belajar hanya siswa yang
mengetahuinya secara pasti. Kita tidak bisa memastikan bahwa siswa yang diam
mendengarkan penjelasan tidak berarti tidak PBAS; demikian juga sebaliknya,
belum tentu siswa yang secara fisik aktif memiliki kadar aktivitas mental yang
tinggi pula.
B.
FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PBAS Suatu keberhasilan tak lepas dari
faktor-faktor penunjang dimana sebagai satu bagian dari sebuah proses. dengan
penerapan PBAS dalam poses pembelajaran, Anda akan menemukan faktor-faktor yang
dapat mempengaruhinya,di antaranya:
1)
Guru
Guru merupakan
ujung tombak dalam proses pembelajaran, faktor guru sangat menentukan khususnya
keberhasilan penerapan PBAS, karena guru merupakan orang yang berhadapan
langsung dengan siswa. Ada beberapa hal yang mempengaruhi keberhasilan PBAS
dipandang dari sudut guru, yaitu kemampuan guru, sikap profesionalitas guru,
latar belakang pendidikan guru, dan pengalaman mengajar.
2)
Sarana
Belajar Keberhasilan implementasi PBAS juga dapat dipengaruhi oleh ketersedia
sarana belajar. Yang termasuk ketersedian sarana itu meliputi ruang kelas dan
seting tempat duduk siswa, media, dan sumber belajar
a)
Ruang
kelas
Kondisi ruang
kelas merupakan faktor yang menentukan keberhasil penerapan PBAS Ruang kelas
yang terlalu sempit misalnya, akan memengaruh kenyamanan siswa dalam belajar
demilikan juga halnya dengan penataan kelas K yang tidak ditata dengan rapi,
tanpa ada gambar yang menyegarkan, ventilal yorg kurang memadai, dan sebagainya
akan membuat siswa cepat lelah dan tidak begitu dalam belajar Yang juga harus
diperhatikan dalam penataan ruang kelas adalah desain temper duduk siswa PSAS
yang menghendaki siswa aktif dalam belajar, sebaiknya tempa duduk yang tidak
statis, tetapi dinamis. Artinya, tempat duduk didesain agar dape
dipindah-pindah sehingga bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan pembelajara
b)
Media
dan sumber belajar PBAS merupakan pendekatan pembelajaran yang menggunakan multimete
dan multimedia. Artinya, melalui PBAS siswa memungkinkan untuk belajar dan berbagai
sumber informasi secara mandiri, baik dari media grafis seperti bul majalah,
surat kabar, buletin, dan lain-lain; atau dari media elektronik seperti radi televisi,
film slide, video, komputer,o atau mungkin dari internet. Oleh karena itu keberhasilan
penerapan PBAS akan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan dan memanfaatan media
dan sumber belajar
3)
Lingkungan
Belajar Lingkungan belajar merupakan faktor lain yang dapat mempengarh
keberhasilan PBAS. Ada dua hal yang termasuk ke dalam faktor lingkungan bela
yaitu lingkungan fisik dan lingkungan psikologis. Lingkungan fisik meliputi
kead dan kondisi sekolah, misalnya jumlah kelas, labolatorium, perpustakaan,
kantin, kam kecil yang tersedia; serta dimana lokasi sekolah itu berada.
Apabila sekolah berada didalam dekat terminal atau pasar yang bising ,
misalnya, tentu saja akan mempengaruhi kenyamanan anak dalam belajar
JENIS-JENIS DAN
METODE PEMBELAJARAN YAMG BERBASIS PBAS
A.
METODE
KERJE KELOMPO
Konsep Metode
Kerja Kelompok
Menurut Sagata
dalam Soli Abimanyu, dik (2008) mengatalkan buen meer kelompok adalah cara
pembelajaran dimana siswa dalam kelas dibagi dan beberapa kelompok, dimana
setiap kelompok dipandang sebagai satu ke tersendiri untuk mempelajari materi
pelajaran yang telah ditetapkan unta diselesaikan secara bersama-sama
B.
METODE
KARYA WISATA
1)
Konsep
Metode Karya Wisata
Menurut Sagala
(2006) dalam Soll Abimanyu, dkk mengemukakan bahwa metode karya wisata atau
studi wisata sebagai metode pembelajaran dimana siswa di bawah bimbingan guru
mengunjungi tempat tempat tertentu dengan maksud untuk mempelajari obyek
belajar yang ada ditempati itu.
Menurut Anda
apa karya wisaya sama dengan tamasya? Ya, betul sekali, karya wisata dan
tamasya berbeda secara konsep. Tamasya adalah kepergian orang ke suatu tempat
itu dengan maksud untuk mencari hiburan.
C.
METODE
PENEMUAN (DISCOVERY) Menurut Anda apa yang dimaksud dengan metode penemuan
(discovery)!
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut
perlu dipahami dengan jelas istilah yang saling dipertukarkan penemuan
(discovery) sering dipertukarkan pemakaiannya dengan penyelidikan (Inquiry)
Komentar
Posting Komentar